Home > Climate Change > CARA MUDAH HITUNG EMISI KARBON

CARA MUDAH HITUNG EMISI KARBON

Siapa yang mau berkontribusi untuk mengurangi dampak negatif dari fenomena perubahan iklim, seperti meningkatnya bencana banjir, kekeringan, gagal panen, naiknya permukaan air laut dll ? Kalau berminat, bisa dimulai dengan menghitung jumlah emisi karbon (CO2) dari rumah kita atau dari kegiatan di perusahaan dimana kita bekerja. Bingung cara menghitungnya? Tenang saja, tidak sesulit yang dibayangkan kok.

Kita awali dengan menghitung karbon dari perusahaan dulu deh, dengan asumsi jumlahnya akan jauh lebih besar dibandingkan emisi karbon dari rumah kita. Banyak rujukan yang menyarankan kita untuk mengelompokan sumber emisi menjadi 3 kelompok, yaitu scope 1, 2 dan 3.

Scope 1 adalah emisi karbon dari kegiatan dimana kita punya kendali penuh, misal pengoperasian boiler, genset atau alat/fasilitas lainnya yang menggunakan bahan bakar fosil termasuk kendaraan milik perusahaan untuk transportasi orang/barang. Sumber lainnya bisa dari proses produksi yang mengemisikan gas-gas rumah kaca (GRK) lainnya , seperti CH4, PF5 dll (lihat tabel 1). Data yang kita perlukan adalah data jumlah bahan bakar fosil yang dipakai, misal berapa liter solar dalam 1 tahun. Data ini bisa didapat dari bukti pembelian solar dari bagian keuangan atau pembelian.

Scope 2 adalah emisi yang berasal dari energi yang kita beli atau datangkan dari luar, misal listrik yang kita pakai dari PLN atau steam dari pemasok luar. Data yang diperlukan adalah data jumlah listrik (dalam kWh) per tahun yang bisa di dapat dari tagihan listrik PLN.

Scope 3 adalah emisi yang berasal dari kegiatan pemasok yang memasok barang ke perusahaan kita. Biasanya emisi dari scope 3 ini jarang dihitung, selain karena faktor kesulitan dalam akses data juga karena jumlahnya yang relatif kecil.

Data lainnya yang harus ada adalah Faktor Konversi (lihat tabel 2 dan 3) untuk konversi satuan KWh dan volume bahan bakar ke jumlah emisi CO2 (ton ekivalen). Jika emisi yang kita hitung adalah GRK diluar CO2 maka kita perlu data Global Warming Potensial (GWP) (lihat tabel 1).

Jadi rumus untuk di scope 1, yaitu CO2 ton e = jumlah bahan bakar fosil (liter) x Faktor konversi (sesuai jenis bahan bakarnya) x GWP/1000

Rumus untuk scope 2, yaitu CO2 ton e = jumlah pemakaian listrik (kWh) x faktor konversi (kg/KWh)/1000

Contoh perhitungannya bisa dilihat di tabel 2 dan 3. Mudah bukan! Kalau masih ada yang bingung atau kurang jelas atau kondisi di perusahaan kita yang unik/spesifik, bisa kita diskusikan di blog ini, OK!

Oya, setelah kita hitung emisi karbonnya, kita bisa tahu berapa besar kontribusi kita terhadap pemanasan global dan perubahan iklim. Setelah itu kita bisa mengidentifikasi potensi-potensi pengurangan emisi karbon dan menetapkan target berapa besar target pengurangan. Bagaimana kita melakukan ini, kita bahas di artikel berikutnya. Salam Hijau.

Tabel 1. Daftar Gas Rumah Kaca (GRK) dan GWP

 

Tabel 2. Contoh Perhitungan Untuk Pemakaian Solar

 

Tabel 3. Contoh Perhitungan Untuk Konsumsi Listrik

Categories: Climate Change Tags:
  1. November 27, 2010 at 7:57 am

    untuk memulai rasa cinta kita terhadap bumi,,harus kita awali dari sekarang,agar anak cucu kita mengikuti jejak langkah leluhur mereka dengan bijaksana.tak ada yang rumit apabila kita inginkan dengan keras hati..!!!

    • November 27, 2010 at 8:50 am

      Setuju sekali, mari kita semua berbagi pengetahuan yang memudahkan orang lain untuk berkontribusi untuk dunia kita yang lebih baik. Salam Hijau

      • rahadian
        November 13, 2011 at 8:20 am

        kang randy, setelah tahu cara menghitung karbon, sekarang bagaimana caranya menghitung berapa banyak pohon yang harus ditanam berdasarkan emisi karbon yg telah kita ketahui?

      • November 18, 2011 at 12:39 pm

        Pertama kita harus tahu satu pohon bisa menyerap berapa banyak co2, sbg contoh ada literatur yg menyebutkan 1 pohon usia 0-5 thn bisa menyerap 2,5 kg co2/pohon/tahun, utk pohon dg usia 45-50 tahun bisa 14 kg co2/pohon/tahun

  2. January 17, 2012 at 4:10 pm

    contoh perhitungan untuk pemakaian gas natural nya mungkin bisa di share Pak Randy

    • January 23, 2012 at 8:41 am

      Dear pak Sudarma,

      Berikut contoh perhitungan utk natural gas (asumsi ada 2 genset, yaitu genset 1 dan 2). Jumlah konsumsi per tahun dikalikan dengan faktor emisi akan diperoleh jumlah ton CO2 pertahun totalnya (lihat beberapa tabel di bawah ini). Semoga membantu ya…

      Konsumsi natural gas dlm 1 tahun (MMscf/year)
      No. Sumber Emisi 2001 2002 2003
      1 Genset 1 406 413 381
      2 Genset 2 35 22 16
      Jumlah 441 435 397

      Emisi karbon dalam satu tahun (tonnes CO2)
      No. Sumber Emisi 2001 2002 2003
      1 Genset 1 24746 25775 25156
      2 Genset 2 2163 1396 1025
      Jumlah 26909 27171 26181

      Faktor emisi natural gas berdasarkan komposisi dari natural gas:

      2001 60,99 tonnes CO2/MMscf
      2002 62,39 tonnes CO2/MMscf
      2003 65,94 tonnes CO2/MMscf

  3. rihan
    February 22, 2012 at 3:46 pm

    bisa dicantumkan sumber/literatur aslinya, pak? terima kasih

    • March 20, 2012 at 3:30 pm

      Data yang ada di artikel saya berdasarkan dari project carbon footprint yg saya tangani. Literatur yg dijadikan rujukan ada beberapa misal ghg calculation dari defra, iso 14064 series dll.

  4. setyo
    April 23, 2012 at 7:13 am

    Pak randy, klo untuk boiler bahan bakar batubara, kendaraan bermotor bahan bakar solar dan premium, faktor pengalinya pake yang mana ya…mohon dibantu….klo mw hitung emisi karbon suatu wilayah, bgm caranya ya……

    • April 30, 2012 at 12:35 pm

      Pak Setyo, semua faktor pengalinya memakai Emission Factor (EF). Emission factor untuk batubara, solar dan premium akan berbeda-beda. Jika tidak tersedia data spesifik utk EF dari masing-masing bahan bakar tadi maka kita bisa menggunakan EF dari referensi lainnya misalnya dari IPCC guideline dll.

  5. setyo
    April 23, 2012 at 7:14 am

    mohon bantuannya dan berbagi ilmu pengetahuannya…

  6. zubaidah
    July 2, 2012 at 9:53 am

    Salam, kenal. Kegiatan yg saya lakukan adalah melihat pengaruh pembangunan perumahan perkotaan terhadap timbulan emisi CO2. Apakah Pak Randy punya pengalaman atau data dalam hal perumahandan permukiman? mohon infonya ya…TK

    • July 5, 2012 at 7:11 am

      Data emisi dari perumahan masih jarang. Data yg tersedia masih seputar sektor oil dan gas dan industri (data dari website klh dan unfccc). Walaupun demikian di thn 2000 pernah ada baseline house energy consumption oleh dr. Andrew marsh. Dari energi consumption bisa dikonversi ke emisi co2. Coba dicek ke websitenya di http://www.ecotect.com. Good luck ya.

      • Muhyiddin Azmi
        July 15, 2013 at 11:42 am

        Terimakasih atas info dan pembelajarannya

      • July 20, 2013 at 1:01 pm

        Sama-sama pak Muhyiddin. Jika dirasa bermanfaat bisa di share ke teman yg lainnya juga.

  7. Rudianto
    July 8, 2012 at 8:47 pm

    Terima kasih buat info yang sangat membantu Pak Randy.
    Kalau saya boleh tahu, dimana boleh saya jumpai literatur yang menyebutkan 1 pohon usia 0-5 thn bisa menyerap 2,5 kg co2/pohon/tahun, utk pohon dg usia 45-50 tahun bisa 14 kg co2/pohon/tahun?
    Dari buku atau jurnal ilmiah Pak? Apa judul buku atau jurnalnya Pak?
    Terima kasih sebelumnya.
    Salam hijau

    • July 19, 2012 at 10:23 am

      Pak Rudianto,
      Ada beberapa literature yg bisa dijadikan rujukan misalnya:
      – link di http://www.wildflower.org/expert/show.php?id=1634
      – Nowak, David J., “Benefits of Community Trees”, (Brooklyn Trees, USDA Forest Service General Technical Report.

      Utk sharing saja, pada tahun 2011 saya pernah melakukan due diligence lingkungan utk sebuah perkebunan karet di Indonesia dari literature David Nowak saya mendapat data bahwa “healthy tree may absorb 2.6 tons CO2 per acre per year” Jadi dari total luas perkebunan yg saya audit, bisa diketahui secara kasar jumlah CO2 yg bisa diserap oleh pohon yg ada.

  8. Ary
    August 4, 2012 at 10:13 am

    pak,saya mw tanya, di pembangkit tempat saya bekerja mengunakan 3 jenis bahan bakar, pada tahun 2004 menggunakan HFO, kemudian 2005-2006 di konversi ke LFO dan mulai 2007 sampai sekarang menggunakan bahan bakar LFO dan Natural gas dengan perbandingan konsumsi 1% HFO dan 99% Natural gas. yang ingin saya tanyakan bagaimana cara perhitungan jumlah emisi/tahun dari ketiga bahan bakar tersebut? dan yang kedua, saya ingin menghitung jumlah emisi CO2, NOx, SOx dan dust dalam tiap tahunnya. adakah literatur tentang faktor konversi CO2, NOx,SOx dan dust dari ketiga jenis bahan bakar tersebut tersebut?
    mohon jawaban dari bapak…
    terimakasih..

    • August 5, 2012 at 9:46 am

      Pak Ary, pada prinsipnya perhitungan emisi karbon (CO2 e) utk semua tahunnya sama yaitu: Activity data dikalikan dengan emission factor (AD x EF). Misal kita ambil contoh untuk tahun 2004, konsumsi HFO = 200,000 kiloliter, EF utk HFO diambil dari guidelines IPCC, table 2.2, page 2.16 (bisa didownload di http://www.ipcc-nggip.iges.or.jp/public/2006gl/pdf/2_Volume2/V2_2_Ch2_Stationary_Combustion.pdf), yaitu HFO (diasumsikan diesel oil) = 74,100 kg CO2 / TJ.
      Selanjutnya kita harus merubah satuan 200 000 kiloliter ke Tera Joule (TJ). Untuk merubah dari satuan volume ke satuan energi kita harus kalikan dengan nilai Higher Heating Value (HHV) dari diesel, yaitu 3.87 x 10^10 J/m3. Volume HFO = 200,000 kl = 2,000 m3. Jadi energi yg dihasilkan dari HFO adl 2,000 m3 x 3.87 x 10^10 J/m3 = 7.74 x 10^13 J = 77.4 TJ. Emisi CO2 = Activity data (77.4 TJ) x EF CO2 (74,100 kg/TJ)= 5,735,340 kg CO2 = 5,735 ton CO2.

      Jangan lupa Gas rumah kaca lainnya yg terkandung dlm HFO yaitu CH4 dan N2O dg EF masing-masing 3 kg/TJ dan 0.6 kg/TJ (diambil dari table yg sama dg CO2). Kalikan dg pola yg sama spt yg CO2 sehingga akan didapat ton CH4 dan ton N2O lalu dikalikan dengan nilai Global Warming Potential (GWP) dari CH4 dan N2O, yaitu 25 dan 298. Akhirnya akan didapat ton CO2 eqivalen (CO2 e) = 5,735 ton CO2 + a ton CO2 (dari CH4) + b ton Co2 (dari N2O) = c ton CO2.

      Utk thn 2006 berarti ada 2 activity data, yaitu HFO dan Natural gas. Lakukan perhitungan dg cara di atas dan jumlah hasilnya untuk mendapat total CO2 utk 2006.

      Catatan: Aturan desimal mengikuti standard USA, jadi tanda titik (.) sbg desimal dan koma (,) sebagai tanda ribuan. Perhitungan di atas diasumsikan akurasinya Tier 1 yaitu dengan mengambil EF default dari IPCC. Semakin tinggi Tier nya maka semakin akurat hasilnya.

      Jika para pembaca blog saya berminat bisa di atur utk kopi darat dengan saya, dg alokasi waktu 2-3 jam saya akan terangkan lebih detail kalkukasi di atas (free of charge … 🙂 ). Silahkan saja diatur karena banyak sekali yang bertanya utk topik ini di blog saya. Selamat mencoba.

  9. andra
    October 14, 2012 at 11:18 am

    trima kasih atas info nya pak
    saya ingin bertanya berapa faktor emisi dari pupuk urea dan ada ga daftar faktor emisi?
    trimakasih atas bantuannya pak

    • October 30, 2012 at 9:01 am

      pak Andra, coba di download file V3_3_Ch3 Chemical Industry.pdf yang merupakan bagian dari IPCC Guidelines for National Greenhouse Gas Inventories 2006. Facktor emisi lainnya di IPCC guidelines tadi dan dibagi sesuai sektor industrinya mulai dari industry mineral, chemical, metal, non-energy product, electronics, ODS dan other product.

  10. sammy
    February 27, 2013 at 1:52 pm

    makasih pa,. cuma saya masih bingung untuk perkebunan kelapa sawit karena kalo cuma masuk2in data saya gak tau dari mana angka itu berasal..(saya pake Palm Beta GHG nya RSPO..)..ada link tabel untuk angka GWP pupuk gak pa?..trus knp ada angka pengurangan nilai GHG dari setiap ton cangkang yang kita jual? mungkinkah angka GHG minus? terimakasih pa..salam kenal..maaf mengganggu

    • March 2, 2013 at 9:30 pm

      Pak Sammy bisa diupload atau di attached tabelnya spt apa biar saya lebih mudah merespon pertanyaannya. Ghg yg diemisikan bisa menjadi minus ketika proses penyerapan oleh pohon lebih banyak dibandingkan dg yg diemisikannya oleh aktivitas di perkebunan sawitnya.

  11. DJ
    June 6, 2013 at 8:15 pm

    Pak, Perusahan saya pake sludge kering yang dipake untuk bahan bakar di chain grade boiler. Bapak tau tidak faktor emisi sludge kering (dari waste water treatment)

  12. March 10, 2014 at 3:00 pm

    Pak Randy,
    Saya sedang mengerjakan data PPU untuk PROPER 2014. Seperti tahun sebelumnya, Saya sudah menghitung beban emisi per tahun untuk masing2 parameter emisi SO2, NO2 dan partikulat ( dalam satuan ton / tahun ). Dan ada permintaan baru yaitu untuk perhitungan beban emisi (ton eq CO2) untuk masing – masing parameter tsb di atas. Apakah ada formulasi untuk mengkonversi menjadi ton eq CO2 ?

    • April 19, 2014 at 6:17 am

      Pak Guritno, maaf nih delay utk response pertanyaannya. Data yg bisa dikonversi ke ton eq CO2 adalah data2 yg terkait dg Gas2 rumah kaca (GRK)saja seperti CO2, CH4 dan N2O. Untuk SO2, NO2 dan partikulat tidak perlu dikonversi ke ton eq CO2 krn bukan GRK. Untuk cara konversi dari GRK bisa di lihat di tulisan saya terkait dg perhitungan mudah utk GRK di blog ini ya, dimana harus di cari dulu ACTIVITY DATA (misal fuel consumption etc.) dan nanti dikalikan dengan Faktor emisi (EMISSION FACTOR).

  13. endah
    March 27, 2014 at 2:32 pm

    pak randy,…di tempat saya mengkonsumsi batubara sebanyak 32400ton’/thn….bagaimana cara menghitung emisi GRK nya,…terimakasih

    • April 20, 2014 at 7:32 pm

      Bu Endah, dg asumsi batubara tsb dipakai sebagai sumber energy dengan proses pembakaran maka formula yang di pakai adalah :
      emisi CO2=[Activity data]x[net calorific value]x[faktor emisi CO2] atau
      [Konsumsi batubara 32,400 ton/thn] x [2.64×10^-2 TJ/ton] x [94.6 ton/TJ] = 80,917 ton CO2.

      emisi CH4=[Activity data]x[net calorific value]x[faktor emisi CH4] atau
      [Konsumsi batubara 32,400 ton/thn] x [2.64×10^-2 TJ/ton] x [1 ton/TJ] = 855 ton CH4.

      emisi N2O=[Activity data]x[net calorific value]x[faktor emisi N2O] atau
      [Konsumsi batubara 32,400 ton/thn] x [2.64×10^-2 TJ/ton] x [1.5 ton/TJ] = 1,283 ton N2O.

      total CO2 eqivalen = [80,917 ton CO2] + [855 x 21] + [1,283 x 310] = 80,917 + 17,955 + 397,730 = 496,602 ton CO2 ekivalen.

      Data2 referensi: Faktor emisi diambil dari IPCC. Net calorific value diambil dari Compendium 2009. GWP CH4 = 21 dan GWP N2O = 310.

  14. jayanti
    June 20, 2014 at 12:11 pm

    cara menghitung CO2 listrik dan bbm untuk tahun 2014 memakai faktor konversi nya berapa pak?

    • June 29, 2014 at 9:33 am

      Bu Jayanti, jika listriknya dari PLN maka kita harus tahu lokasinya dimana, jika di Jawa Bali, bisa didapatkan di website PLN utk faktor emisinya di Jaringan (grid) JAMALI. Utk BBM, tergantung jenis BBMnya, bisa bensin, solar dll. Faktor emisinya bisa di dapat di situs IPCCC. COntoh perhitungannya bisa di lihat di artikel Cara mudah hitung karbon di blog saya ini.

  15. July 10, 2014 at 7:02 am

    pa saya ingin bertanya perhitungan emisi untuk
    1. emisi penggunaan listrik instalasi lampu, mesin (cooling unit)
    2. emisi penggunaan lahan grassland, khususnya padang pengembalaan ternak, saya sudah baca IPCC 2006 vol 4 ch 2,3,6 masih belum mengerti.
    tema saya menghitung cf industri peternakan
    terima kasih banyak pa

    • August 1, 2014 at 10:27 am

      Pak Toni, langsung saja ya,
      – utk no.1 Jika asumsinya utk instalasi lampu dan cooling unit itu listriknya dari PLN maka kita tinggal hitung total konsumsi listrik dari dua sumber tersebut, jika misalnya di dapat total konsumsi 1 tahunnya adl 1000 MWh dan lokasinya ada di pulau Jawa maka tinggal menggunakan Emission Factor (EF) dari PLH grid/jaringan JAMALI yaitu 0,891 tCO2e/MWh. Tinggal dikalikan maka di dpt emisi totalnya adl 891 ton CO2e per tahun.
      – utk no.2, ini agak kompleks jawabannya, tapi yg pasti kita harus identifikasi semua sumber emisi dari industri peternakan itu (misal penggunakan bahan bakar utk heavy equipment (traktor), mobil, genset kalo ada), konsumsi listrik dari berbagai alat atau instalasi dll. Langkah berikut tinggal mengikuti artikel saya yg berjudul CARA mudah menghitung karbon di blog ini dg menggunakan formula = activity data x emission factor.

      • toni pramulyandi
        August 3, 2014 at 5:22 pm

        Terima kasih pa, untuk nomer 2 yg berkenaan dengan penggunaan energi listrik/bbm saya sudah dapat gambarannya…yg belum itu mengenai pemberian pupuk dan apabila ada dari tanaman atau tanah itu sendiri..
        Dan mungkin bapa bisa memberikan rekomendasi kalkulator untuk karbon footprint agrikultur/peternakan yang sesuai dengan kondisi iklim indonesia? untuk perbandingan dengan perhitungan manual..Terima kasih banyak pa.

      • September 13, 2014 at 11:35 am

        Pak Toni, saya sudah cari di website unfccc terkait project CDM (clean develepoment mechanism) yg terkait agriculture ternyata belum ada, sedangkan utk karbon kalkulator yg khusus utk iklim indonesia itu juga belum ada yg khusus, tapi bisa dicoba kalkulator karbon yg khusus utk agriculture di link berikut ini: http://www.fieldtomarket.org/fieldprint-calculator/. Selamat mencoba…

  16. Anto
    September 22, 2014 at 9:27 am

    Pak Randy ditempat saya megkonsumsi solar 92,780.5 kiloliter itu brp total karbon (ton Co2e) dan brp karbon emisinya per produksi ( Kg Co2/prs) jika produksinya 1,537,975
    Terimakasih

    • September 22, 2014 at 11:02 am

      Pak Anto,

      Berikut hasil perhitungannya. Kuncinya adalah ada default emission factor table 3-4 dari Conpendium 2009. Yang dikonversi menjadi converted FE (factor emission) dengan dikalikan dg High Heating Value (HHV) dan berat jenis solarnya (diambil datanya dari conpendium table 3-8). Dgn asumsi solar tadi habis dikonsumsi utk proses pembakaran maka gas rumah kaca yg akan diemisikan ada 3 buah, CO2, CH4 dan N2O. Hasil akhir daei CO2 equivalen didapat dengan mengalikan ton CO2, CH4 dan N2O dengan nilai global warming potential (GWP).

      CO2 CH4 N2O
      [Volume] Converted FE Hasil [Volume] Converted FE Hasil [Volume] Converted FE Hasil
      Solar 92,780.50 0.01 850.15 92,780.50 3.72E-07 3.45E-02 92,780.50 7.42E-08 6.89E-03

      Tahun
      Bahan Bakar CO2 CH4 N2O CO2e
      Solar 850.15 0.03 0.007 853

      Bahan Bakar ton CO2 equivalen Production Qty (unit) Intensity (ton CO2 e / unit production)
      Solar 853 1,537,975 0.000554625

  17. Anto
    September 22, 2014 at 1:22 pm

    Boleh minta link untuk melihat table compendium 2009

  18. Arief
    September 23, 2014 at 1:23 pm

    Pak cara perhitungan yg diatas bagaimana yaa

    • September 23, 2014 at 10:10 pm

      Pak Anto dan pak Arief, saya sarankan utk kopi darat saja (klo ada ide lain silahkan saja), silahkan saja diatur. Insya Allah 1-2 jam bisa tuntas saya jelaskan. Saya available oktober 16 ke depan krn skrg sedang menunaikan ibadah haji☺

  19. Anto
    October 13, 2014 at 8:55 am

    Bisa minta email bpk…. nanti saya kirim lewat dalam bentuk excel dan bapak bisa jelaskan dalam formula” dalam excel

    • October 20, 2014 at 4:12 pm

      Pak Anto bisa di share emailnya di blog ini utk bisa saya balas tapi saya akan usahakan spreadsheet kalkulasinya bisa saya upload di blog ini biar teman2 yg lain tau juga ya.

  20. Anto
    October 22, 2014 at 4:12 pm

    aufklarougs_ato@yahoo.co.id itu email saya pak

    • February 21, 2015 at 7:49 pm

      Pak Anto, sudah saya jawab di posting hari ini ya. Silahkan di cek ya.

  21. Tirta
    January 16, 2015 at 4:10 pm

    Halo pak randy apa bapak punya surat edaran menteri esdm no 3783 tahun 2008 yang bapak sebut diatas mengenai emission factor? atau mungkin referensi lain tentang emission factor lokal? Jika punya saya ingin minta. terima kasih pak.

  22. Lukman
    March 15, 2015 at 12:55 am

    Pak saya ingin bertanya bagaimana cara menghitung emisi karbon 1 unit kendaraan berdasarkan jarak tempuh. misalnya jika 1 unit kendaraan ber BBM premium menempuh jarak 5 Km berapa emisi karbon yang dihasilkan?
    terimah kasih sebelumnya pak

    • March 15, 2015 at 4:38 pm

      Pak Lukman, kalo diperhatikan dari artikel2 di blog saya terkait menghitung emisi karbon ini, formula dasar utk menghitung emisi karbon adalah data (Activity data, yaitu Konsumsi bahan bakar) x (Faktor emisi dari jenis bahan bakar terkait). Jadi sebaiknya kita tahu jumlah konsumsi aktual dari kendaraan tersebut utk menempuh jarak 5 km. Jika konsumsi aktual tidak diketahui/data tidak tersedia maka alternatifnya kita berasumsi dgn mencari data rata2 konsumsi kendaraan tsb per kilo meternya (coba cek di data spesifikasi atau manual kendaraannya), misal rata2 A liter/km, maka dikalikan dg jarak 5 km akan diperoleh konsumsi bahan bakarnya 5A liter (misal saya rubah jadi angka 500 000 liter. Jawabannya adalah emisi CO2 nya 3.26 ton (detail perkaliannya saya posting di artikel berikutnya).

      • Lukman
        March 18, 2015 at 12:18 am

        Terimah kasih banyak Pak Randy atas penjelasannya. numpang nanya lagi pak, apakah Indonesia sudah punya Faktor Emisi untuk Premium & Solar, atau masih menggunakan faktor emisis default IPCC?
        Terimah kasih sebelumnya Pak.

      • March 22, 2015 at 7:03 pm

        Pak Lukman, faktor emisi untuk indonesia yg resmi dari pemerintah, sepanjang yang saya tahu adalah belum ada. Sebetulnya faktor emisi yg paling akurat adalah faktor emisi yang di dapat dari hasil analisa lab terkait kandungan karbon dari bahan bakar yang dipakai, setelah itu faktor emisinya dihitung secara stokhiometri. Faktor emisi dari IPCC dan compendium atau faktor emisi dari pemerintah indonesia dipakai jika kita tidak punya data faktor emisi yg khusus dari bahan bakar yang kita pakai. Di panduan KLH terkait menghitung beban emisi di migas, penggunaan faktor emisi ini akan mempengaruhi tingkat TIER (1 – 4) hasil perhitungan kita. Misal TIER paling tinggi (4) jika kita menggunakan faktor emisi aktual sesuai bahan bakar yg dipakai dan data konsumsi bahan bakar dari meter.

      • April 1, 2016 at 5:02 pm

        pak Lukman, maaf saya telat responnya. Apakah masih valid pertannyaannya dan perlu saya respon?

  23. April 21, 2015 at 3:10 pm

    bapak saya mau tanya jika saya punya data bahan bakar solar 260 Liter perbulan berarti hasilnya bagaimana saya masih bingung konversi bahan solarnya

    • June 2, 2015 at 10:41 am

      Mba Fahdiah, contoh jawabannya saya postingkan. Emisi gas rumah kaca dari solar ini bisa berupa CO2, CH4 dan N2O, tapi yang paling significant jumlahnya adalah dari CO2. Jadi dari Ch4 dan N2O tidak saya hitungkankan disini. Jika mau dihitungan tinggal di ganti faktor emisi dari Co2 menjadi Ch4 dan N2O (lihat posting saya untuk perhitungan saya yang lengkapnya).

  24. Lalu Teguh
    May 12, 2015 at 9:38 am

    Pak Randy, mohon informasi literatur buku untuk Perhitungan GRK untuk Perusahaan Kelapa Sawit Pak.

  25. Dayan
    May 12, 2015 at 10:13 am

    Sebelumnya terimakasih informasinya Pak Randy.
    Ada yang mau saya tanyakan seputar penghitungan emisi karbon. Bagaimana caranya menghitung emisi karbon dari penggunaan bahan kimia ?
    Sebagai informasi, perusahaan tempat saya bekerja banyak menggunakan bahan kimia, khususnya untuk water treatment dan boier.

    • June 2, 2015 at 11:52 am

      Pak Dayan, utk emisi karbon dari boiler bisa merujuk ke posting2 artikel saya saja dimana nanti tinggal di cari data konsumsi bahan bakar untuk boiler itu dalam 1 tahun misalnya. Bisa solar, gas dan lain2nya. Untuk emisi karbon dari water treatment bisa di hitung dari penggunaaan listrik saat pengoperasian water treatment. Untuk lebih detail nya bisa di cek di website UNFCCC dan nanti di cari di list project2 CDM yang terkait dengan water treatment. Bisa di cek di link https://cdm.unfccc.int/Projects/registered.html

  26. ahmadrivai
    May 18, 2015 at 7:55 am

    gan , mohon bantuannya , gimana ane bisa mendapatkan jurnal mengenai perhitungan emisi co2 dari pabrik , soalnya penelitian saya tentang penentuan luasan hutan kota berdasarkan penyerapan co2 asap pabrik , terimakasih gan

  27. Baskara
    August 2, 2015 at 11:03 am

    Aslm Pak Randi.. Kalo boleh Saya Minta Nomer Ponselnya Bapak.. Saya banyak Pertanyaan mengenai Faktor Emisi Pak.. Mohin Bantuannya.

    • August 14, 2015 at 5:42 am

      Pak Baskara, sementara ini diskusinya via blog ini saja melalui comment ya.

    • April 1, 2016 at 5:01 pm

      pak Baskara, maaf saya telat responnya. Apakah masih valid pertannyaannya dan perlu saya respon?

  28. wahyudin
    August 10, 2015 at 3:52 pm

    ass..wr.wb
    selamat sore pak randy.
    saya sangat tertarik mengenai perhitungan karbon yang bapak tulis.bila berkenan saya meminta tolong dengan bapak untuk berdiskusi via media sosial karena saya juga sementara lagi menulis mengenai pajak karbon.terimakasih sebelumnya.semoga bapak selalu diberi kesehatan oleh tuhan yang maha esa

    • August 14, 2015 at 5:51 am

      Pak wahyudi sementara ini diskusinya bisa via blog saja. Silahkan disampaikan pertanyaannya lewat comment.

    • April 1, 2016 at 4:59 pm

      pak Wahyudin, maaf saya telat responnya. Apakah masih valid pertannyaannya dan perlu saya respon?

  29. Danti
    September 7, 2015 at 10:01 pm

    Pak, saya sedang melaksanak tugas akhir kebetulan mengambil judul kajian estimasi penurunan beban emisi CO2 di PLTU. Saya ingin tanya untuk perhitungan beban emisi CO2 saja saya merujuk pada metodologi yg ada di IPCC. Hanya dengan mengalikan konsumsi bahan bakar, nilai kalor dan faktor emisi. Apakah sudah cukup dapat menghasilkan hasil dengan satuan tCO2/tahun? Terimakasih pak sebelumnya

    • April 1, 2016 at 4:58 pm

      mba Danti, maaf saya telat responnya. Apakah masih valid pertannyaannya dan perlu saya respon?

  30. Danti
    September 7, 2015 at 10:07 pm

    Maaf pak kalau di izinkan tolong apakah ada referenasi mengenai emisi CO2 dari PLTU dan upaya penurunannya baik teknologi pengendalian maupun upaya penurunan pada proses. Terimakasih banyak Pak.

    • April 1, 2016 at 4:57 pm

      Mba Danti, maaf saya telat responnya. Apakah masih valid pertannyaannya dan perlu saya respon?

  31. September 16, 2015 at 2:42 pm

    pak randy saya mau bertanya, jika untuk perhitungan CO2 ekuivalent sektor transportasi bagaimana ya pak?
    terimakasih

    • April 1, 2016 at 4:56 pm

      mba velida, maaf saya telat responnya. Apakah masih valid pertannyaannya dan perlu saya respon?

  32. Yunda
    January 4, 2016 at 10:26 am

    Pak randy, bagaimana contoh cara menghitung emisi SOx dan NOx? apakah sama cara dengan perhtungan emisi COx ? bahan bakar Natural gas /th kami 2,089,492 ton

    • April 1, 2016 at 4:55 pm

      pak Yunda, Maaf saya telat responnya. Kabari jika pertanyaan ini masih valid dan perlu saya respon ya.

      • April 2, 2016 at 9:51 am

        Iya masih pak
        Mohon bimbingannya
        Sy tunggu pnjelasannya

      • April 2, 2016 at 9:49 pm

        Utk menghitung SOx dan NOx itu biasanya dengan cara bukan dihitung,tapi di ukur. Tapi utk menghitung emisi CO2 sebagai salah satu Gas Rumah Kaca (GRK) adl dg cara dihitung. GRK lain yang berasal natural gas atau gas alam (LNG) adalah N2O dan CH4. Cara menghitungnya persis sama dengan utk CO2 hanya emisi faktor yang digunakan adalah faktor emisi utk N2O dan CH4.

  33. Ruddy Prasojo
    April 1, 2016 at 1:13 am

    Selamat pagi, maaf pak, apakah saya bisa berdiskusi lewat email? trims.

    • April 1, 2016 at 4:53 pm

      Pak Ruddy, silahkan dicoba dulu di blog dulu diskusinya…biar yg lain bisa dpt lesson learnnya kecuali kalo ada hal yg confidential.

  34. Ruddy Prasojo
    April 11, 2016 at 2:29 pm

    maaf pak randy, saya kebetulan sedang mengerjakan tugas akhir mengenai topik ini, dan membuthkan diskusi dan bimbingan bapak, apakah bapak berkenan jika saya bertanya lewat personal dulu saja pak? saya sudah mencooba email bapak, namun mohon maaf belum ada balasan pak. trims

    • April 12, 2016 at 9:20 pm

      mas Ruddy, udah saya reply emailnya ya.

  35. April 20, 2016 at 6:21 pm

    mohon bantuan pak, dimana saya bisa mendapatkan data energi minyak dan gas bulanan ??

  36. Pinkan
    August 14, 2019 at 5:27 am

    Mohon bantuan bapak, bagaimana dengan pemakaian bahan kimia seperti toluene HCl, apakah bisa dihitung CO2nya ? dan dimana kira2 bisa melihat FE bahan2 kimia tersebut pak ?

    • August 14, 2019 at 9:14 am

      Pertama harus dipastikan apakah toluene hcl itu gas rumah kaca atau bukan…(bisa cek di google)..klo confirmed grk maka utk faktor emisinya bisa dicek diwebsitenya IPCC..

  1. No trackbacks yet.

Leave a reply to randy ismail Cancel reply